Kamis, 19 Desember 2019

Rindu Fajar saat Senja Datang

Malam ini terasa panjang! Terasa sangat melelahkan!
Angin malam tak hanya membawa dingin, namun tak lupa juga dengan rasa rindu.

Ku pikir semua baik-baik saja.
Ku pikir aku bisa melewatinya.
Namun, sesaat kesadaranku mulai hadir di tengah dinding optimis yang ku bangun bersama harapan.
Dan itu semua berhasil menghancurkannya berkeping-keping!

Aku seperti pohon di pesisir pantai,
Diam, tak dapat bergerak apalagi berlari!
Bertahan sendirian di tengah angin malam yang meniup senyap pori-pori.

Dingin dan sepi!
Aku kesepian!
Aku merindukan sang fajar!
Aku rindu oleh embun paginya yang menyejukkan.
Aku rindu cahaya siangnya yang menghangatkan.

Namun aku benci dengan sore!
Penuh dengan fatamorgana yang siap merenggut fajar lalu menggantinya dengan bulan sabit!
Yang dingin,
Gelap,
Dan juga senyap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar