Sabtu, 07 Maret 2020

Aku hanya bintang yang redup.

hai angkasa, malam kita terasa begitu singkat. fajar sudah kembali ke ufuk timur, dan embun didedaunan itu mulai mengering.  dan memisahkan kita.
sulit rasanya bersembunyi dibalik awan yang mulai kebiruan yang merasa tegar dengan kecerahannya, namun tak lama awan itu tak mampu membendungnya lagi, warna biru itu kini berubah jadi kelabu, membuat genangan dimana mana. aku hanyalah bintang yang redup, yang kian hari cahayanya semakin samar-samar. yang hanya bisa menunggu cahaya fajar meredup saat lembayung senja mulai menggantikannya dengan malam yang gelap.  dan mempertemukan kita kembali.
namun dengarlah wahai angkasaku...
jika kehadiran ku hanya membuat dirimu tak indah, maka biarkan aku lenyap ditelan awan yang mulai kelabu itu. biarkan cahayaku yang redup menjadi samar serta perlahan menghilang. jangan menatapku dengan nanar, apalagi iba. karena kau pantas dapat rembulan atau bintang lainnya yang membuat dirimu lebih bersinar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar